The True Cost

September 02, 2016 Admin 0 Comments





Berapa sering kamu membeli baju dalam satu tahun? Sekali? Dua kali? Tiga kali? Setiap bulan? Setiap minggu? Atau mungkin ada yang setiap hari?

Well, jika kalian salah satu yang termasuk sering membelinya, terutama yang mencakup fast fashion brand, you need watch this movie first. Jangan menjadi seseorang yang tidak tahu jika ternyata apa yang kita lakukan bisa memiliki efek kurang baik yang berkepanjangan yang sampai sekarang masih belum bisa menemukan solusinya.



Film ini sebenarnya sudah cukup lama dibuat, tahun 2015 tepatnya. Cukup terlambat memang untuk baru saja mengetahuinya dan melihatnya. Film yang menunjukkan sesuatu yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya, tentang hal yang paling sepele dalam hidup kita, yaitu apa yang kita kenakan.

Pakaian adalah kebutuhan utama, tapi siapa sangka dengan dalih itu ternyata pakaian menjadi salah satu acaman utama nantinya. Bersaing dengan tercemarnya udara akibat polusi dan juga limbah plastic yang tak kunjung berakhir. Kita tak pernah tahu bukan bagaimana prosesnya, pakaian branded yang dijual murah dengan sale tinggi ini bisa sampai ada di etalase toko dan siap kita bawa pulang kapanku kita mau.

Saya tidak ingin berbohong, di almari pakaian saya ada beberapa potong pakaian sejenis yang dulu saya beli mungkin setiap dua bulan sekali atau saat toko-toko menampakkan diskon besar. Tanpa berpikir panjang, satu dua potong langsung berpindah ke etalase pakaian saya. Tapi saya sadar, seharusnya sekarang saya perlu menanyakan satu hal pada diri saya sendiri sebelum melakukan hal yang sama, “apakah saya membutuhkannya? Urgently?” dan saya berharap anda pun juga.

Indonesia memang tak ikut tersorot di film itu, tapi ercayalah beberapa brand setara memiliki sarang produksi di beberapa kota di Indonesia. Dan masih belum ada jaminan, nasib mereka jauh lebih makmur di banding orang-orang seperti Shima.


Tidak ingin sok bijak atau menjudge apapun, tapi setidaknya ‘learn more and take action’ yang dikatakan oleh Untold Production perlu kita pikirkan lagi. Well, not advertisement, but this is the recommended one. For discuss or maybe just to watch by our self.


Sandang, Pangan, Papan. Tiga hal ini yang dulu menjadi salah satu hal primer dalam kebutuhan hidup manusia. Tapi siapa sangka hal ini bisa membalik menyerang kehidupan, sedikit demi sedikit menggerogoti kesejahteraan manusia. Dan mungkin saja, kita salah satu pelakunya, dengan segala keegoisan dan tanpa peduli hal lain hanya menuruti keinginan kita.

Around Me

June 11, 2016 Admin 0 Comments



Aku membuka folder lama dan menemukan beberapa potong file foto yang masih raw. Aku tergiur membuatnya lebih dramatis mengingat saat ini aku benar-benar tergila-gila dengan black and white of street photography. Ingin rasanya belajar hal itu dari beberapa nama orang yang sudah bertengger manis di dekat peta duniaku. Namun, tak apalah. aku hanya ingin membuat sebuah kaleidoskop. Siapa tahu aku menemukan sebuah kemajuan saat melihat foto ini lagi beberapa tahun kedepan.


"KTX : Busan to Seoul" - Busan, South Korea


 

"The Bridge" - Seoul, South Korea


"Motret Anak Pantai" - Puger, Jember, Indonesia

Aku punya sedikit cerita untuk foto Motret Anak Pantai. Saat itu kami sedang liputan untuk sebuah topik. Kami menemukan mereka tengah bermain bola di sore hari menjelang Maghrib. Tidak ada yang istimewa saat itu, namun seorang teman menyapa mereka dan ingin sekali mengabadikan wajah mereka. Dari mataku itu berbeda lagi. Aku ingin mengabadikan mereka semua, dimana seseorang perlu mengabadikan setiap momen yang mungkin tanpa mereka sadari membuat semua mata dan hati terdiam untuk sesaat, tentang pengabadian momen itu.



"Ngopi" - Jember, Indonesia
Taken by Nody A, Editing by Tina L. W.




Pentingnya Portofolio Untuk Freelancer

June 01, 2016 Admin 0 Comments




Seorang teman beberapa saat lalu bertanya dengan sedikit jengkel, "Kenapa saya tidak pernah lolos proyek (di website freelance)? Padahal penawaran saya bersaing,"
Lalu karena penasaran, saya mencoba mengintip cara penawarannya, dan akhirnya saya paham kenapa dia yang tergolong baru masih belum bisa bersaing dengan freelancer pro di luar sana, padahal dia cukup berbakat di bidang tersebut.

Para pencari freelance, atau pekerja lepas, biasanya terdiri dari dua tipe. Mereka membutuhkan pekerja dengan budget rendah dan satunya lagi karena ingin menemukan pihak yang tepat untuk proyeknya. Keduanya memang sama, tapi terkadang berbeda sasaran. Mereka yang menyasar budget akan memprioritaskan penawaran harga di poin lebih tinggi daripada kualitas. Sedangkan yang memang ingin menemukan pihak yang tepat, mereka akan meletakkan penawaran di poin lebih rendah dibandingkan kualitas. Namun, apa yang menyamakan keduaya? Mereka sama-sama ingin melihat sebatas mana skill yang dimiliki para penawarnya.

Baik yang mengutamakan budget atau yang mengutamakan kualitas pekerjaan, mereka akan sama-sama melihat yang terbaik. Tapi, mereka juga sadar, karena ada harga pasti ada barang. Biasanya para pro freelancer akan memasang penawaran lebih tinggi karena merasa percaya diri atas kualitasnya. Dan orang-orang baru selalu memasang harga lebih rendah. Lalu bagaimana agar para orang baru ini naik peringkat? Kuncinya di portofolio.

Membuat sebuah portofolio bagi para newbie memang bukan perkara gampang, tapi juga tak sesulit itu. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan di pekerjaan apa anda ingin berfokus. Ingat, meskipun freelancer bekerja bebas, tapi bukan berarti apa saja alias serabutan. Tentukan skill dan minat anda. Jika fotografi, ya ambil job fotografi. Jika menulis ya ambil job menulis. Hal ini akan memudahkan anda untuk membangun portofolio awal.

Para pro yang sudah lama juga bertahap, mereka akan membangun satu skill dulu dan baru membangun skill yang lain jika ada kesempatan. Banyak kesalahan yang dilakukan oleh para newbi dengan memasukkan semua kegemarannya, seperti fotografi, menulis, web programing, dsb. Sekilas terlihat wow, tapi juga sekaligus meragukan. 'Kenapa dia belum mendapatkan bintang jika memiliki banyak keahlian seperti ini? Dan mana portofolionya?' kira-kira seperti ini yang akan menjadi pertanyaan para pencari.

Setelah menemukan skill yang paling mumpuni (ingat, bukan disenangi terlebih dahulu, tapi paling dikuasai terlebih dahulu) buat sebuah blog yang mudah di akses sebagai sebuah portofolio dan bedakan ini dengan blog pribadi. Buat seprofesional mungkin dan semudah mungkin untuk diakses. Sesuaikan isi dan tampilan dengan skill yang ingin anda tunjukkan. Jika memang anda bergerak di bidang fotografi, buat banyak profil hasil kerja anda secara detail dalam blog. Jika anda belum pernah mendapatkan job yang bisa dimasukkan, maka jadilah relawan.

Contohnya, anda ingin membangun wedding fotografi tapi karena masih baru, anda masih belum memiliki hasil kerja. Carilah pernikahan para kerabat anda dan jadilah relawan untuk seluruh proses dokumentasinya. Namaya relawan, dibayar bersyukur, tak dibayar it's ok. Toh anda sudah punya satu hasil kerja yang bisa dijadikan bahan referensi. Ingat, membangun usaha juga membutuhkan modal. Dan ini bisa jadi salah satu modal anda. Untuk fotografi, karena menyangkut gambar, usahakan anda mengatongi ijin untuk mempublishnya.

Jika ingin bergelut dengan bidang tulis menulis, buat blog yang menunjukkan kemampuan anda. Blog bagi penulis yang baik biasanya adalah dengan memiliki banyak contoh tulisan di banyak bidang. Buat menu untuk setiap bidang penulisan seperti contohnya kesehatan, traveling, food and beverage, fashion, dan sebagainya. Ingat, buat yang sudah anda kuasai karena jika anda memasang topik yang tidak familiar, anda akan mati kutu di belakang. 1-2 artikel memang tidak masalah, toh anda bisa re-write dari artikel lain. Tapi jika sehari membutuhkan sekitar 10 artikel atau lebih, jadi runyam masalahnya.

Keunggulan, dan mungkin bisa jadi kelemahan, freelancer di bidang tulis menulis adalah harus menyesuaikan portofolio dengan job yang di apply. Jika topik yang diinginkan para pencari tidak ada, anda bisa membuatnya terlebih dahulu, baru apply. Tapi ingat poin kemampuan ya, pertimbangkan hal tersebut juga.

Sedangkan untuk para freelancer yang bergerak di bidang seperti data entry, dan hal lain yang mengutamaka proses, testimoni adalah yang paling cocok dijadikan senjata. Mintalah ulasan kerja ada pada pihak yang sebelumnya mempekerjakan anda. Tapi jika ini adalah bidang baru yang anda tekuni, lagi-lagi jadilah relawan.

Untuk data entry, buatlah ulasan artikel yang dapat menunjukkan anda mumpuni di bidang tersebut. Contohnya adalah artikel di topik keuangan seperti bagaimana cara menentukan nilai dari perusahaan atau mungkin ulasan memanfaatkan excel, beberapa google feature seperti docs, dan lain sebagainya. Ini akan menunjukkan bahwa anda memahami penggunakan media untuk data entry tersebut.

Tulisan ini murni dibangun dari pengalaman pribadi. Jika ada hal yang tidak sesuai bisa langsung ditambahkan di komentar agar dapat menjadi pelajaran bagi para freelancer lainnya. Karena, setiap orang pasti memiliki cara berbeda untuk membangun dirinya, terutama di bidang yang sepertinya masih dianggap sebelah mata ini.


Sekadar cerita dari teman :

"Kamu sekarang kerja dimana?" seseorang bertanya dengan sumringah, biasanya keluarga jauh yang hanya bertemu sesekali.
"Saya kerja freelance sekarang," jawab sambil tersenyum juga.
"Oh, masih cari-cari kerja ya," dengan senyum yang berubah sedikit mengejek. Freelancer yang ditanya hanya bisa garuk-garuk kepala karena dianggap menganggur. Padahal dia adalah seorang content writer untuk blog-blog baru yang bisa mengerjakan 3-4 proyek dalam satu bulan dengan nilai masing masing antara 1,5 jt - 3 jt. Dan paling menyenangkan, dia mengejakanya di berbagai tempat yang berbeda, proyek pertama di ubud bali, kedua di jogja, dan ketiga yang membuat orang terbelalak tak percaya adalah di Bangkok. Well done.

Ternyata kategori bekerja di Indonesia masih berkutat pada profesi seperti guru, pns, dokter, dsb. atau karyawan di perusahaan A, B, C. Sedangka penulis, content writer, data entry, atau fotografer yang tak bernaung di sebuah nama perusahaan alias freelancer menjadi pengangguran banyak acara. Sedih ya .... but it's ok.

'Hujan' Tere Liye

May 16, 2016 Admin 0 Comments




Bukan melupakan yang jadi masalahnya. Tapi menerima.
Kenapa Hujan milik Tere Liye patut untuk dibaca?


Sudah membaca novel Hujan milik Tere Liye?

Novel yang baru terbit Januari lalu ini mampu memberikan nuansa berbeda pada pembaca. Selain kisah perasaan yang tak menentu antara Lail dan Esok, Tere Liye mencoba memberikan menu refleksi diri bagi para manusia tentang bersikap pada bumi.

DI novel bersampul biru ini, Tere Liye menyajikan genre science yang dipadu dengan apik bersama karakter social yang tinggi dari Lail beserta sahabat dekatnya. Penulis menggambarkan kehidupan seorang relawan yang memiliki dedikasi tinggi pada kondisi sosialnya, bahkan sampai mempertaruhkan nyawa mereka.

Yang paling menarik disini adalah karakter Lail yang tenang dan Esok yang menjadikan Lail sebagai rumah keduanya. Bersama Lail, Esok bisa beristirahat sejenak dari beban besarnya untuk kelangsungan hidup bumi. Dan bersama Lail juga Esok dapat merasakan banyak ketenangan dan refreshing dari tugas yang hampir menyita seluruh masa remajanya.

Novel yang dikemas dengan bahasa yang enak ini patut dibaca dan akan membuat siapa saja tak bisa berhenti membacanya. Pembaca akan disuguhi kisah perjalanan panjang dari masa kanak-kanak sampai mereka dewasa dan bisa merasakan cinta yang terasa rumit. Apalagi, romansa itu dipadu dengan kondisi bumi yang mendekati kehancuran, membuat Lail memilih jalan pintas untuk melupakan sosok Esok.

Memilih, Mendidik atau Mengorupsi?

May 11, 2016 Admin 0 Comments



Kita tahu, korupsi adalah musuh bebuyutan kita. Banyak sekali kehidupan yang menghilang karena hal tersebut. Kecil atau besar, uang ataupun waktu, semuanya tetap bisa dikatakan korupsi.

Akhir-akhir ini saya dekat dengan komunitas para kepala sekolah, begitu juga dengan cerita terkait dengannya yang akhirnya membuat saya memberanikan diri bertanya beberapa hal terkait rumor tersebut.

Sebelumnya, yang saya tahu kepala sekolah hanyalah sebuah jabatan tertinggi di sekolah. Dia bertanggung jawab atas semua hal yang berlangsung di sekolah itu. Secara prestige tingkatan sosial, itu benar-benar membanggakan memang. Sehingga saya angap wajar saja banyak orang memperebutkan posisi itu. Padahal jika kalian tahu, posisi kepala sekolah tak selalu kosong. Tes nya tak selalu berlangsung setiap tahun. Dan tentu saja, persyaratannya bukan hal mudah. Apalagi untuk penempatan pertama tidak pernah langsung berada di lokasi strategis seperti di kota dengan jalanannya yang mulus, tapi di sekolah rintisan pinggiran yang kadang hanya bisa ditempuh dengan kendaraan khusus.

Tapi kenapa banyak sekali orang yang memperebutkan kursi itu? Bahkan tidak sedikit dari mereka yang merelakan beberapa puluh juta rupiah agar segera diangkat dan di tempatkan di posisi ini. Sebegitu mewahnyakah posisi ini?

Tapi ternyata saya salah besar. Kepala sekolah bukan hanya perkara jabatan. Tapi ternyata juga perkara uang!!! 

Siang itu saat perbincangan seorang kepala sekolah kenalan saya bersama dengan temannya, saya tak sengaja mendengar penjelasannya. Kepala sekolah bukan hanya perkara sebutan jabatan, tapi juga pesangon bulanan yang tak pernah surut. Mulut saya hanya bisa menganga karena tak pernah percaya hal itu.

Kepala sekolah memiliki banyak sekali tunjangan karena tugasnya. Sehingga banyak sekali post untuk memungkinkan honorarium nakal mengalir mulus kesana. Perkara uang 1-beberapa puluh juta bisa dengan mulus masuk dengan kata 'uang ganti bla bla bla'. Padahal uang yang mereka terima lebih banyak dari dana BOS dan juga biaya pembangunan sekolahnya.

Dengan alasan apapun, biaya pembangunan apalagi BOS bukanlah hal para pelaksananya. Mereka adalah hak anak didik yang tengah berjuang belajar untuk meneruskan kehidupan negara kelak. Tidak ada kata uang ganti bla bla bla atau bonus yang boleh diambilkan dari sana. Karena tunjangan profesi sudah masuk pada rincian gaji bulanan. Tapi semuanya berlaku seperti alah bisa karena biasa. Semua honorarium liar dan uang pengganti liar masuk dengan berbagai alasan dan nama. Dan saya tekankan lagi, ini sudah biasa sehingga tak ada lagi wajah korupsi. Semuanya dipoles rapi.

Korupsi ternyata tak lagi hanya ada di jajaran pemerintahan kelas atas, tapi juga sudah masuk ke lini pendidikan. Dimana seharusnya mereka mencontohkan kebersihan hidup dari kata korupsi. Sehingga akhirnya pertanyaan tentang 'kenapa sulit sekali memberatas korupsi' terjawab. Yaitu karena korupsi sudah berada pada rahim negaranya. Tempat dimana harusnya semua prosesnya benar-benar murni dan bersih. 

Tapi tenang, saya tak memiliki bukti untuk hal itu sehingga kalian bisa bilang saya membual. Toh saya menulis ini karena takut apa yang menjadi logika saya hanya menguap seperti mimpi saya saat tidur semalam. Dan juga tenang saja, jika itu memang terbukti benar, tak semuanya melakukannya. Masih banyak kepala sekolah yang memang benar-benar menjadi kepala sekolah. Mengabdikan diri untuk pendidikan anak Indonesia (saya benar-benar berharap demikian sehingga kepercayaan saya pada negara tempat lahir saya ini tidak mencair). Saya hanya berharap semoga hal ini memang benar-benar menjadi bualan saya karena jika benar, kita harus kembali mengembalikan semuanya lagi ke awal, tentang membawa dan memperjuangkan Indonesia.

Mari agungkan kembali kalimat 'TERIMAKASIH UNTUK TIDAK MEMBERIKAN HADIAH DALAM BENTUK APAPUN, CUKUP DENGAN SENYUMAN'

#katakantidakpadakorupsi

Korean Government Scholarship Program (KGSP)

May 01, 2016 Admin 0 Comments



Jangan salah paham dulu, saya posting ini karena saya tahu, bukan sebagai penerima. Saya memang pernah mendaftar beasiswa ini, namun sayangnya Tuhan memiliki jalan lain untuk saya.

KGSP adalah beasiswa dengan sistem termudah yang pernah saya temui. Dibandingkan dengan AAS - Australia, Monbukagakusho - Japan, StuNed - Belanda, bahkan LPDP - Indonesia. Seleksinya tergolong simple dengan persyaratan cukup mudah. Sehingga bagi para pelamar yang memiliki kualifikasi tidak terlalu tinggi namun memiliki kemampuan yang cukup bisa mendaftar.

Beasiswa ini dibuka dua jalur, yaitu undergraduate dan graduate. Undergraduate biasanya dibuka sejak November - Desember. Sedangkan graduate Februari - Maret. Jadwal bulan ini cenderung tetap tiap tahun sehingga para pelamar bisa segera merencanakan dan memenuhi kebutuhannya.

KGSP dibuka dengan dua jalur pendaftaran, yaitu lewat embassy dan langsung ke universitas. Setiap negara memiliki kuota yang berbeda setiap tahunnya tergantung dari kerjasama negara Korea dengan negara tersebut. Dua jalur ini juga memiliki kuota yang berbeda sehingga perlu dipikirkan positif dan negatif dari masing-masing jalur.

Contohnya, jika kalian ingin mendaftar universitas top di Korea seperti SKY (SNU, Korea Univ, dan Yonsei Univ), kalian bisa mencoba melalui jalur universitas sehingga lamaran kalian akan langsung di review oleh pihak sana. Namun, kekurangannya adalah persaingan kalian tidak hanya dari Indonesia saja, namun juga ribuan pelamar lain dari berbagai negara.
Tapi jika kalian memilih untuk melamar melalui jalur embassy, kemungkinan dilempar ke universitas pilihan kedua dan ketiga semakin besar karena bisa jadi Korea Univ telah memenuhi kuota penerimaan. So, lihat grade universitas dan popularitasnya di kalangan mahasiswa dan sesuaikan dengan jurusan kalian.

Pengumuman untuk jalur embassy bisa langsung dilihat pengumumannya di website embassy. Sedangkan untuk jalur universitas bisa langsung dilihat di berkas paket dokumen yang di keluarka oleh NIIED setiap tahunnya serta website resmi universitas masing-masing. Untuk universitas, terkadang memiliki sistem berbeda. Seperti contohnya untuk KDI School, mereka mewajibkan untuk melakukan pendaftaran online terlebih dahulu. Sehingga perlu mengunjungi website universitas terkait untuk info lebih lanjut.

Saya tidak dapat memberi tips untuk seleksi wawancara karena saya gagal pada tahap tersebut. Namun untuk seleksi dokumen, self introduction dan study plan memiliki nilai tinggi. Serta, jangan lupakan setidaknya 2 surat rekomendasi dari orang terpercaya di universitas atau sekolah sebelumnya.

Untuk pertanyaan lebih detail mengenai sistem beasiswa langsung hubungi tinalaksmi@gmail.com atau tinalaksmi@yahoo.com (salah satu saja ya). Saya akan mencoba menjawab sebisa saya :)

Good luck!!

The Great Song, You Know What It Mean?

March 08, 2016 Admin 0 Comments


Baru-baru ini cafe baru dibuka di jalanan Garoso-gil. Yup, itu salah satu cafe dengan beberapa owner mahasiswa bisnis yang sedang disibukkan dengan tesis mereka. Tapi saya tidak akan mengulas cafe biru mereka yang di foto terlihat sangat menarik sekali karena saya belum menapakkan kaki dan merasakan kopi disana. Tapi tentang salah dua lagu yang mereka mainkan di sela opening. Lagu yang bahkan penyanyinya tidak pernah saya tahu ini membuat kami tersenyum mendengar liriknya.

Lagu ini didedikasikan untuk para anak muda di Korea. Mereka mencoba mengangkat isu sosial yang saat ini sudah menjadi rahasia umum disana. Meskipun kami tidak tahu dengan nyata seperti apa, tapi sepertinya si pencipta lagu sudah memberikan hasil riset dalam syair nya. Penasaran? Check this out.









Kepentingan dan Keuntungan

March 03, 2016 Admin 0 Comments


Menikmati teh di sore hari dengan rintik lembut ternyata cukup menyenangkan. Ditemani dengan melihat si hitam, kucing kami, yang baru melahirkan tiga orang anaknya dengan warna yang sama sedang mengeong berebut makanan. Namun, bukan itu yang ingin disentil dan diceritakan, tapi tentang jalanan berlubang yang begitu menjengkelkan di salah satu jalan utama Puger-Wuluhan (bisa cek peta ya kalau tidak tahu).

Jalanan itu benar-benar seperti ranjau darat yang setiap saja bisa meledak. Bukan meledakkan kita, namun meledakkan ban mobil kita. Satu ketika tangan iseng ini membuka halaman tentang beberapa kebijakan pembangunan jalan di negara tetangga. Ternyata, setiap proyek telah mengantongi pendapat ahli tentang kualitas dan perkiraan ketahanan jalan. Hal ini juga berlaku untuk hal lainnya seperti jembatan, bangunan sekolah, dan lain sebagainya. Dengan kualitas A, ahli akan memperkirakan berapa tahun jalan tersebut bisa bertahan dan perlu di perbaiki ulang meskipun belum banyak kerusakan. Namun, jika belum sampai pada tahun ketentuan, maka kontraktor pembangun bisa dikenai tuntutan atas hal tersebut seperti kemungkinan korupsi bahan atau dana, dan lain sebagainya.

Meskipun hal itu bisa diterapkan (seharusnya) di Indonesia, keutamaan atas kepentingan dan keuntungan pribadi masih menjadi kendala. Dan parahnya itu sudah ada di berbagai lapis posisi sehingga mustahil untuk ditindak lanjuti.

Ayo kita coba berlogika yang mungkin saja salah. Tapi tak apalah, daripada bengong dengan pikiran kosong. Seharusnya pemerintah sebagai pemilik proyek bisa menuntut para kontraktor yang telah diberi kewenangan membangun jalan ternyata tidak memberikan hasil yang sesuai. Hal itu dengan catatan jika dana pokok dari yang telah dianggarkan memang benar-benar diberikan pada kontraktor. Namun sayangnya kalian perlu mengingat apa yang terjadi pada lelang kontraktor. Kontraktor yang paling memberi untunglah yang diambil, dengan catatan sebanding antara kualitas dan LABA pribadi. Well, ini dugaan saja sih sebetulnya, namun mungkin bisa dipikirkan ulang jika kita menilik kasus lainnya, yaitu kucuran dana pendidikan.

Baru-baru ini saya sedikit tidak habis pikir dengan jalan pikiran pemangku kebijakan. Logikanya, siapakah yang perlu dana lebih? Sekolah kota yang sudah maju dimana siswanya rata-rata sudah diantar minimal pakai sepeda motor diatas tahun 2000 ataukah sekolah pinggiran yang bahkan honor guru saja masih kas bon 3 bulan dengan siswa yang tak sampai 100 orang dan berada di pelosok desa di bawah gunung. Logika saya tentu saja sekolah mungil yang harus ditempuh paling tidak 1,5 jam dari kota itu. Tapi sayangnya hal itu tidak berlaku disini. Dana kucuran datang terus menerus untuk pembangunan dan pengembangan ke sekolah kota dengan jumlah siswa yang sudah ribuan. Sedangkan sekolah pinggiran hanya menjadaptkan 1/8 atau kurang dari jumlah dana yang diajukan.

Well karena tidak terlalu mengikuti beritanya saya hanya menebak-nebak, mungkinkah hukum kepentingan dan keuntungan juga berlaku disini? Apakah kepentingan para pemegang kebijakan membantu sekolah pinggiran. Dan tentu saja apa keuntungannya mereka ketika membantu disana?
Jika dipikir-pikir tidak ada mungkin ya, karena sekolah yang kekurangan masih belum bisa memberikan pesangon atau paling tidak prasmanan dan jamuan makan saat ada pengecekan kondisi. Atau mungkin tidak ada kepentingan apapun disitu menyangkut kantong ataupun yang lainnya. Uppss, sorry.

Ah, sudahlah. Toh saya hanya mendengar selentingan yang sayangnya kenyataan. Jika ingin melihat kebenara boleh kok tanya langsung pada pemegang kewajiban. Citizen journalism perlu dijalankan kan ketika para wartawan terkendala pemihakan sponsor atau mungkin dan lain lain.

Seperti kata Jay di Jaykeeout, saya malu mengatakan ini karena ternyata masih banyak orang baik di luar sana. Tapi saya tidak bisa mengabaikan ketika saya juga masih percaya bahwa tidak sedikit orang yang masih bertanya apa keuntunganya untuk saya dan apa kepentingannya? Mungkin juga termasuk saya :P

Kenapa Travelling Sendiri Lebih Menyenangkan?

March 02, 2016 Admin 0 Comments


Sebagai solo traveller saya memang merindukan bisa bercerita banyak hal sepanjang perjalanan dengan partner saya. Namun, ternyata ada beberapa hal yang membuat saya memilih lebih sering melakukan perjalanan sendiri.

Hal pertama yang saya rasakan adalah lebih bebas. Tidak peduli dengan rasa tidak enak atau bagaimana pendapat partner saya nantinya. Meskipun terdengar egois, pasti yang sering travelling pernah merasakan bagaimana adu pendapat tentang apa yang harus dilakukan saat perjalaan di tempat liburan. Dengan menjadi solo traveller, saya bebas untuk menentukan kemana hari ini, apakah hari itu harus berjalan sekian kilometer untuk menjelajahi kota atau hanya menikmati secangkir kopi di kedai bersama penduduk asli sambil mengisi blog ini.

Hal kedua yang lebih dirasakan oleh solo traveller adalah benar-benar merasakan khas nya daerah setempat. Dengan memiliki banyak teman berlibur, tentu saja akan lebih menyenangkan karena kita memiliki banyak tema mengobrol di sepanjang hari. Namun dengan menjadi solo traveller, kita akan lebih banyak diam kecuali mengajak berbicara penduduk setempat ataupun traveller lain karena terpaksa tidak tahan puasa bicara barang sehari.

Banyak pengalaman menarik jika kalian tidak kuat dengan puasa ini dan nekat mengajak penjaga kedai bercengkerama ataupun mungkin mengikuti pekerja lokal datag ke ladangnya. Banyak sekali hal baru yang akan kalian ketahui dengan menjadi solo traveller saat berkomunikasi dengan warga setempat. Karena kebanyakan para warga sedikit enggan mengajak anda untuk bergabung dalam lingkarannya jika terlalu banyak orang.

Keuntungan lain yang paling didapat adalah benar-benar merasakan liburan. Ingat, apakah tujuan anda liburan? Jika nada ingin menyegarkan diri dengan menjauh sejenak dari lingkungan anda saat ini akan bijak jika anda pergi sendirian tanpa orang-orang yang sehari-hari anda temui. Bukankah anda ingin menciptakan rasa kangen dengan lingkungan sekitar saat liburan dan akhirnya lebih menghargai lingkungan saat ini? Jika anda pergi bersama-sama, tak perlu jauh-jauh sampai mengeluarkan banyak uang, mengobrol di kedai atau keluar kota dengan budget kecil juga sudah cukup.

Meskipun banyak orang lebih nyaman jika berjalan bersama di daerah asing, tapi cobalah untuk keluar dari zona nyaman itu. Terkadang memang terasa membosankan apalagi jika kita tidak tahu harus berbuat apa di sana. Tapi ayolah, anda sudah memutuskan untuk travelling, tidak ada salahnya mencoba banyak hal baru terutama dengan menjadikan warga setempat atau traveller lainnya sebagai teman juga.

Tips untuk travelling sendirian adalah persiapkan itienary yang jelas. Atau jika anda memang hanya ingin berlibur secara random cobalah untuk berada di tempat ramai seperti pasar malam, atau kegiatan amal mingguan yang diadakan di daerah setempat. Memilih penginapan seperti guest house juga bisa dijadikan pilihan.

Ingat, saat menjadi solo traveller pasti ada saat dimana anda sendirian tanpa teman bicara. Bawalah barang favorit anda biar tidak mati gaya seperti kamera, buku, note, atau lainnnya. Tapi ingat, buang jauh-jauh gadget dan hanya gunakan jika perlu. Jika anda masih menjadi seorang yang autis gadget lebih baik tidur di kamar saja dan refreshing dengan tidur lebih lama.

Happy travelling :D

Tentang K-Popers dan Perang Cuitannya

March 01, 2016 Admin 0 Comments


Posting siangini bukan karena ingin menarik perhatian reviewer adsense untuk menerima blog saya, tapi lebih pada berita di halaman utama salah satu web terkemuka penyedia jasa email. Yup, ini berhubungan dengan berita seorang jebolan Stand Up Comedy yang sedikit mengomentari tentang para fans idol Korea atau biasa kita kenal dengan K-Popers.

Ah, menulis pengalaman ini sebenarnya sedikit menakutkan karena lebih berorientasi pada pendapat pribadi karena memang inilah pengalaman pribadi. Jangan tersinggung ya K-Popers yang katanya si komedian nangis-nangis saat nonton konser, saya dulu juga fanatik terhadap k-pop. Sekitar awal masuk kuliah dimana ternyata saya benar-benar cupu waktu itu dibandingkan teman saya yang semua hardisk nya sudah terisi dengan video, lagu, MV, drama korea, dan lain sebagainya. Just all about Korea.

Tapi tenang, sekarang mungkin karena bertambahnya usia, kefanatikan itu akan mereda dan kalian akan lebih melihat sesuatu dari kualitasnya. Boro-boro saya tahu dengan kualitas musik, lihat konser bukan lagu dan performa suara yang jadi pusat perhatian tapi lebih pada muka dan apapun yang mereka lakukan di panggung. Tapi dulu untungnya saya belum masuk ke salah satu k-popers yang nangis-nangis saat nonton konser. (Tapi nangis sah-sah saja kok karena saya juga hampir nangis karena tiket vip saya bermasalah saat ingin menonton konser TT.TT)

Di negara nya sana, teman-teman pecinta k-pop juga masih banyak kok yang agak labil yang biasanya kami identikkan dengan mereka yang suka adu comment di website atau membuat kerusuhan pada saat konser. Ternyata nggak hanya cowok saja yang bisa bikin kerusuhan di konser, cewek-cewek cantik juga.

Setelah melalang buana dari dunia k-pop selama kurang lebih 5 tahun dan terbutakan dengan paras-paras tampan akhirnya saya secara tidak sadar mulai mengubah jalur pikiran tentag mana lagu yang saya sukai. Bukan lagi karena penyanyinya, namun lebih karena kualitas musiknya.

Ahirnya teman saya mulai bercerita bahwa saat ini k-pop fanatik di Korea dan mungkin juga negara lainnya termasuk Indonesia lebih mengarah pada remaja muda dibawah usia 23. Biasanya mereka yang sangat fanatik adalah usia muda sekitar SMA atau awal kuliah. Sedangkan seperti saya dan teman saya yang berumur hampir seperempat abad akan lebih menghargai musik tanpa melihat siapa penyanyinya apalagi mukanya. Dan ini terjadi tanpa kita sadari. (Tolong baca buku psikologi untuk membaca penjelasan tentang pola pikir berdasarkan usia).

Poinnya disini yang ingin saya katakan adalah it's ok kalau kalian sangat fanatik dan bilang fans berat dengan salah satu boyband-boyband itu karena Jack Ma sendiri bilangkan, mumpung masih muda enjoy the show. Namun yang ingin saya tekankan adalah perhatika batas. Kapan kalian bisa menikmatinya, sefanatik apa, dan perhatikan sikap kalian juga. Kritik akan selalu masuk pada idola kalian atau kalian sendiri, tapi menerima dan tersenyum membacanya sepertinya akan lebih baik daripada balas-balasan komen dengan kata-kata pedas bukan? Toh nanti kalian akan mengalami fase tertawa sendiri kenapa kalian melakukan hal ini sekarang sama seperti saya.

Dan untuk para kritikus, oh ayolah, apakah tidak ada kritikan lain yang bisa dilemparkan kecuali cuitan gila seperti yang komedian utarakan 'lebih baik lihat cewek seksi mabok di pub daripada hijabers nangis di konser k-pop'?. Kenapa tak kritik langsung penampilan mereka agar ada diskusi yang sehat. Melucu yang sehat akan lebih bermanfaat kok.

Jadi, yuk berdamai dan jangan sampai saling benci karena kritikan tak membangun. Ingat ya, setiap orang berbeda dan tak selalu sama dengan pikiran kita sendiri. Jadi akan lebih baik jika kita berlaku sopan dalam berkata atau lebih tepatnya berfikir dulu sebelum berucap (menulis).

Peace ...



Tips Travelling Dengan Waktu dan Dana Terbatas

February 29, 2016 Admin 0 Comments


Travelling adalah salah satu impian semua orang. Siapa yang tak suka dengan kegiatan satu ini? Tapi sayangnya lagi-lagi kendala biaya menghadang meskipun ternyata banyak hal yang bisa dilakukan untuk menghematnya. Dalam dunia travelling, tempat menginap dan tiket pesawat adalah yang paling menjadi beban. Apalagi jika travelling ke luar negeri, jika tidak di rencanakan dari awal akan menjadi beban di kemudian hari.

Tips pertama yang bisa dilakukan adalah menentukan dulu tempat untuk travelling. Ini tidak berlaku untuk anda yang sudah memiliki rencana. Jika ada belum menemukan destinasi yang tepat, coba lihat dulu di negara anda sendiri karena ternyata banyak termpat di sekitar kita yang bisa dijadikan destinasi wisata. Namun jika ingin melangkahkan kaki, pilihlah negara dengan biaya hidup rendah dan tiket yang murah.

Memiliki mata uang dengan nilai tukar rendah memang sedikit membingungkan, namun memilih negara seperti Malaysia, Thailand, atau Korea bisa dijadikan pilihan. Selain kebutuhan hidupnya masih bisa dijangkau, negara tersebut juga cukup aman untuk didatangi bahkan untuk solo traveller. Tips mendapatkan tiket murah juga sudah banyak dibahas di blog lainnya, yaitu memesannya jauh-jauh hari. Meskipun sebenarnya akan lebih tepat jika memesan tiket ketika ada promo karena memesan jauh-jauh hari tak menjanjikan harga yang lebih murah dari promo.

Selanjutnya adalah mencari penginapan murah. Saya sarakan untuk menggunakan web finder penginapan seperti booking.com atau airbnb yang sudah terpercaya. Karena selain sistemnya mudah, anda bisa memesan tanpa uang muka terlebih dahulu. Meskipun untuk pengguna kartu kredit akan ada biaya cancel jika anda meng cancelnya di kemudian hari. Booking.com lebih memiliki banyak pilihan tempat tinggal seperti hostel, hotel, apartmen, dan lain sebagainya. Namun untuk airbnb anda akan lebih di rekomendasikan ke guest house yang akan memberika anda pengalaman lebih menyenangkan tinggal di negara tujuan.

Tips selanjutnya adalah merencanakan kemana saja tujuan anda akan pergi. Jangan malas untuk melihat peta dan jalur transportasi karena ini akan sangat membatu anda dalam menghemat uang. Meskipun anda menggunakan jasa privat guide, akan lebih baik jika anda setidaknya memiliki itienary sendiri. Seperti contohnya ketika anda pergi ke Samcheongdong, Seoul, Korea, anda juga sudah bisa langsung datang untuk melihat King Sejong, Gwanghamun, Blue House, dan tentu saja sungai yang mengalir indah disana. Ini akan membuat anda menghemat uang transportasi karena tempatnya yang berada di satu arena. Berjalan dari Hanok Village sampai ke King Sejong cukup menarik kok. 

Berbicara tentang transportasi, anda juga harus memiliki pengetahuan dasar tentang setiap step transportasi yang bisa anda gunakan untuk meraih tempat tujuan. Jika ada yang lebih murah, pilihlah selama itu aman dan nyaman. Contohnya seperti ketika anda akan pergi ke Busan dari Seoul, ada beberapa alternatif yaitu kereta dan bus. Dari tiga kereta yang ditawarkan serta harga tiket bus, bus memiliki harga yang paling murah. Meskipun waktunya lebih lama yaitu sekitar 4 jam (hampir sama dengan Semaul) tapi tetap nyaman daripada KTX yang harganya hampir 3 kali lipat meskipun hanya butuh waktu sekitar 2 jam saja. Satu lagi, jika ada masih bisa membawa barang dengan kendaraan umum, hindarilah menggunakan taxi atau mobil sewaan. Ini akan sangat membantu.

Selanjutnya adalah makanan, jika dana anda minim carilah penginapan yang setidaknya memberikan sarapan untuk anda meskipun hanya nasi atau sereal. Ini akan sangat bermafaat untuk menghemat dana. Sedangkan untuk daily, jangan takut meninggalkan makanan utama dengan jajanan aeka rupa khas negara setempat yang terkadang juga bisa sangat mengenyangkan. Ingat, jangan terjebak dengan restoran dengan harga yang di hidden karena mereka bisa saja menipu anda.

Tips selanjutnya yang kadang cukup diabaikan adalah oleh-oleh. Meskipun membeli oleh-oleh adalah kewajiban tapi cobalah mengesampingkan hal ini. Anda menyadarinya atau tidak, oleh-oleh adalah sesuatu yang akan menyita banyak pengeluaran anda. Jika anda memang ingin membeli oleh-oleh, carilah yang khas dan unik serta tentu saja murah. Kartu pos dan barang khas seperti sumpit dari Korea atau teh instant asal Thailand. Jangan cari oleh oleh yang akan memberatkan bagasi anda seperti baju karena selain akan banyak ditemukan di negara anda, harganya juga terlampau mahal.

Semoga bermanfaat

Tak Selalu Indah

February 29, 2016 Admin 0 Comments


Dalam hamparan bunga azalea yang bercampur dengan cerahnya warna-warna bunga daisy, terlihat seorang yang terlhat bagai dewi. Gerakan tangannya yang anggun dan senyumannya yang begitu mempesona, bisa membius siapa saja. Tidak peduli atas ras dan golongan.
Siang itu Anji sedang berlibur di Bandung, di sebuah villa milik keluarganya. Villa yang bagian belakangnya terdapat hamparan taman bunga azalea dan daisy. Yang membuat semua mata yang memandangnya tidak mau berpaling. Apalagi terlihat seorang dewi yang sedang tersenyum sambil memetik bunga-bunga itu.
“ Siapa dia? “ tanya Anji pada assistannya, Joko.
“ Dia adalah Anggar. Putri tunggal bapak Saputro, pemilik beberapa villa di daerah ini “ jelas Joko. Mata Anji masih tidak berpaling dari gadis berbaju putih itu. Dia beranjak turun dari kamarnya dan berjalan kearah taman bunga itu. Dia menyusuri jalan setapak mendekati gadis yang sudah memikat matanya itu.
“ Hai “ sapanya pendek setelah berdiri di belakang Anggar yang sedang memetik bunga Azalea.
“ Tuan “ katanya sopan sambil menundukkan kepalanya isyarat memberikan salam.
“ kau sedang apa? “ tanya Anji sedikit gugup. Padahal dia tidak pernah seperti ini sebelumnya.
“ memetik beberapa bunga untuk pengisi vas di beberapa villa “ kata Anggar masih menundukkan kepalanya.
“ Boleh aku bantu “ kata Anji sambil merunduk dan mulai memilih beberapa bunga yang sudah pantas dipetik.
“ Tapi tuan, nanti tangan anda bisa kotor “ kata Anggar berusaha mencegah Anji yang sudah asik memotong bunga daisy yang ada dihadapannya.
“ kan nanti bisa cuci tangan “ kata Anji lalu menarik tangan Anggar untuk ikut berjongkok. Anggar memperhatikan wajah yang sudah dia kenal sejak 4 tahun yang lalu. Wajah yang sangat dia kagumi sejak dulu. Wajah yang setiap 3 bulan sekali sangat dia tunggu-tunggu kemunculannya tapi tidak pernah diajaknya bicara. Tidak berani dia tatap secara langsung.
“ Kenapa? Ada yang aneh dari wajahku sampai kau begitu memperhatikannya? “ kata Anji sambil tersenyum. Anggar yang tersadar dari lamunannya langsung tertunduk malu.
“ Aku Anji “ kata Anji mengulurkan tangannya pada Anjar. Anjar yang masih sibuk dengan malunya merasa kaget karena perkenalan Anji. Dia diam sejenak sampai akhirnya membalas uluran tangan Anji.
“ Anggar “ kata Anggar lembut. Entah sejak kapan perkenalan itu terus berlanjut pada pendekatan. Anji lebih sering bertandang ke villanya dengan alasan menenangkan pikiran. Menenangkan pikiran dengan suara lembut dan paras ayu Anggar.

“ Anji, besok keluarga om Sukoco akan makan malam di rumah kita. Papa harap kamu bisa ada dalam acara ini “ kata pak Hendrawan pada anak terkecilnya ini.
“ tapi rencananya Anji mau pergi ke Bandung pa “ kata Anji setengah menolak. Anji memang sudah satu bulan ini tidak bertandang ke villanya. Dia sudah sangat rindu pada Anggar, pujaan hatinya.
“ lagian kan ada kak Vicky “ katanya lagi.
“ tidak bisa. Pokoknya kamu harus ada dalam acara itu. Titik “ kata pak Hendrawan memaksa anaknya. Anji tidak bisa membantah kata-kata papanya itu. Itulah watak papanya. Tidak bisa dibantah, kalau tidak dia akan murka.

“ Anji perkenalkan, ini putri tunggal om “ kata om Sukoco memperkenalkan putrinya yang belum pernah kutemui.
“ Anji “ kata Anji sambil mengulurkan tangannya.
“ Sekar “ kata Sekar yang malam ini terlihat cantik dengan balutan busana terusan berwarna biru laut.
“ kalau begitu kita langsung ke meja makan saja “ kata pak Hendrawan mengajak semuanya menuju meja makan.
Suasana tenang dan senang terlihat diruangan dan hati para orangnya. Kecuali Anji yang pikirannya tertuju pada Anggar. Andai saja dia juga ikut dalam makan malam ini. Batin Anji. Makan malam berjalan lancar yang berlanjut dengan berbincang-bincang di ruang tamu keluarga Hendrawam yang sangat luas.
“ kau tahu Anji. Om Sukoco ini pengusaha yang sangat hebat. Dia punya banyak perusahaan besar di Indonesia dan Singapura “ kata pak Hendrawan pada Anji. Anji hanya tersenyum medengar kata-kata papanya.
“ papamu juga. Dia juga pengusaha yang hebat “ kata pak Sukoco yang langsung disambut tawa renyah dari semua orang. Tapi hanya tersenyum terpaksa mendengar pembicaraan yang saling memuji itu. Di dalam pikirannya hanya ada bayangan Anggar.
“ Anji, papa dan om Sukoco sudah lama berkawan. Sudah banyak kerjasama yang kami jalin dan sekarang saatnya untuk menjalin hubungan yang lebih serius “ kata pak Hendrawan. Anji menunjukkan muka bingung karena masih tidak mengerti maksud papanya.
“ papa dan om Sukoco sudah sepakat menjodohkan kamu dan Sekar. Dan hari pernikahan kalian juga sudah ditentukan “ kata pak Hendrawan yang membuat Anji seperti terkena serangan jantung.
“ Apa ! “ katanya terkejut.
“ Iya. Kamu dan sekar akan dijodohkan “ kata pak Hendrawan mengulangi kata-katanya tadi.
“ nggak pa. Anji nggak mau. Kenapa harus Anji sih pa. Anji udah punya calon sendiri pa. Nggak usah dijodoh-jodohin kayak gini “ kata Anji.
“ Anji. Jangan bercanda kamu ! “ bentak pak Hendrawan.
“ Anji nggak bercanda pa. Namanya Anggar. Dia anak pak Saputro “ kata Anji menjelaskan.
“ Apa! Jadi kau menyukai gadis desa anak pengusaha villa itu!? “ pak Hendrawan kembali berbicara dengan suara menggelegar.
“ iya pa. Dan Anji hanya akan menikah dengan dia “ kata Anji. Sekar yang melihat pertengkaran Anji merasa dirinyalah yang menjadi penyebabnya. Dia merasa malu karena telah ditolak mentah-mentah.
“ lebih baik kita pulang pa “ kata Sekar sambil berlari keluar lalu menaiki mobilnya. Anji menyusul sekar yang masih menunggu kedua orang tuanya yang masih bingung dengan keadaan yang berada di hadapannya.
“ maafin aku Sekar. Aku nggak bermaksud berlaku kurang ajar sama kamu dan keluarga kamu. Tapi aku udah punya seseorang “ kata Anji yang sepertinya tidak digubris Sekar. Setelah melihat keluarga pak Sukoco pulang degan marah karena merasa dipermalukan, pak Hendrawan sangat murka pada Anji. Dia tetap memaksa Anji untuk tetap menikah dengan Sekar dan dengan segala ancaman. Anji yang sudah emosi karena perbuatan papanya akhirnya memutuskan pergi dari rumah malam itu juga. Dia sudah tidak menggubris kata-kata papanya lagi. Pak Hendrawan yang suah murka menyuruh Vicky untuk menyingkirkan Anggar. Entah dengan cara apapun. Akhirnya Vicky yang selalu menuruti kata-kata papanya itu melaksanakan tugasnya. Dia mendahului datang ke tempat Anggar yang saat itu berada di taman bunga. Tidak butuh waktu lama, dia menembak Anggar beberapa kali sampai Anggar tewas seketika.
“ Anggar. Bangun Anggar. Bangun “ teriak Anji yang menemukan Anggar sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
“ Nggar ini nggak lucu Sayang. Please bangun “ katanya sambil memeluk tubuh Anggar erat. Dia tidak mempercayai apa yang sedang dia alami. Dia kehilangan orang yang sangat dia sayang. Anji tahu ini perbuatan papanya. Dia bersumpah tidak akan pernah kembali pada papanya yang sangat tega itu.

2 tahun berlalu. Anji yang pergi dari rumah bekerja di salah satu perusahaan di daerah Sulawesi tenggara. Disitulah dia hidup sendiri dengan kepedihan atas kepergian Anggar. Dia bekerja sebagai pegawai personalia.
“ kau baik-baik saja? “ tanya Raki. Teman sekantornya. Raki juga berasal dari Jakarta. Dia baru pindah ke perusahannya karena ada masalah besar dengan kompetitor yang berasal dari luar negeri.
“ nggak. Hanya memikirkan masalah perusahaan “ kata Anji yang merubah namanya menjadi Panji Dirgantara agar tidak bisa dilacak oleh papanya yang kabarnya mengerahkan sluruh anak buahnya untuk mencarinya.
“ bukankah sudah selesai? “ kata Raki sambil memberikan segelas kopi pada Anji.
“ iyasih. By the way, makasih ya. Elo emang partner top “ kata Anji pada Raki yang hanya tersenyum mendengar perkataan Anji.
“ no problem. Elo juga hebat “ kata Raki.
“ Elo masih kebayang ama Anggar ya “ tanya Raki yang pernah diceritai oleh Anji tentang masa lalunya.
“ kenapa lo tanya hal itu? “ tanya Anji sambil menyeruput kopinya.
“ Solanya elo masih ngejomblo. Padahal kejadiannya udah 2 tahun lalu. Apa elo nggak mau nyari penggantinya? “ tanya Raki pada Anji.
“ Nggak” sahut Anji pendek.
“ kan belom dicoba “ kata Raki lagi.
“ gue nggak mau nyoba. Sama siapapun dan sampai kapanpun. Gue hidup karena hanya pengen buat seneng Anggar “ kata Anji sambil beranjak meninggalkan Raki yang masih tetap duduk diatas meja melihat kepergian Anji.
“ kenapa elo terus mengatakan hal yang sama Nji. Apa elo juga nggak mau mencintai gue “ kata Raki yang melepas wig nya. Ternyata Raki adalah Sekar yang menyamar sebagai seorang laki-laki. Dia kabur dari rumah setelah kejadian penolakan Anji terhadap keluarganya. Dia menyamar menjadi laki-laki untuk menutupi jati dirinya. Tapi ternyata dia dipertemukan lagi dengan Anji yang sudah menutup pintu hatinya untuk siapapun. Termasuk dirinya yang mulai mencintai Anji. Entah apa dia bisa menghilangkan Anji dari pikiran dan hatinya.
Cinta yang sesungguhnya memang ketika orang yang kita cintai mencintai orang lain dan kita masih bisa tersenyum dan mengatakan selamat atas cinta yang telah dia dapatkan.

(diikutkan lomba cerpen panji 2010)