To Kill a Mockingbird (Kemurnian seorang gadis kecil)
Masih ingatkah anda bagaimana rasanya menjadi seorang anak kecil? Tentang apa yang anda perbuat atau mungkin yang anda pikirkan semasa kecil? Jika pikiran-pikiran itu menghilang mungkin To Kill a Mockingbird karangan Harper Lee akan mengingatkan anda kembali tentang kemurnian pikiran seorang anak kecil.
Dalam buku yang bersampul biru
tersebut, diceritakan tentang kehidupan seorang gadis kecil yang sangat unik
dan cerdas. Scout, seorang gadis kecil cerdas yang hidup dengan seorang kakak
laki-laki bernama
James, seorang Ayah, dan seorang pembantu, menjadikan kita kembali mengingat
perbuatan-perbuatan kita semasa kecil yang mungkin pada saat ini akan kita
tertawakan jika mengingatnya. Harper Lee berhasil membuat cerita yang benar-benar dapat menggambarkan pikiran seorang anak
kecil yang khas dengan keluguannya.
To Kill a Mockingbird membawa kita
kembali pada cerita-cerita lucu seorang anak kecil. Seperti halnya yang ditulis
oleh Harper Lee, Scout dan James benar-benar takut untuk lewat di depan rumah
orang yang menurut mereka sangat menakutkan,
atau merasakan ketakutan dan kekhawatiran saat ayah mereka mengalami kesulitan.
Harper Lee juga menggambarkan keinginan seorang gadis kecil dalam kehidupannya
dengan rasa penasaran dan pikiran-pikiran unik secara apik dan tertata. Namun
sayangnya, akhir cerita pada buku ini lebih mirip sebuah kalimat yang tak
pernah tuntas. Akhir cerita ini hanya memunculkan tercapainya harapan Scout
tentang bertemu seseorang yang selama ini hanya berada pada fatasinya semata.
Meskipun akhirnya kurang memuaskan, cerita petualangan Scout dan James dalam
kehidupannya mampu menutupinya sehingga buku ini bisa benar-benar dikatakan
menarik.
Untuk anda yang ingin merefresh
pikiran tentang kesibukan anda yang terlampau padat, buku ini adalah salah satu
obat yang membuat anda menemukan kemurnian pemikiran. Membaca dan seakan juga menjadi
seorang anak kecil cerdas yang lugu, siapa yang tidak mau?